Monday, January 31, 2011

Mengulas Balik Sejarah Taman Nasional

Judul: Nature Spectacle, World First National Park and Protected Places

Penulis: John Sheail

Penerbit: Earth Scan, London. 2010

Halaman: ix+347

ISBN: 978-1-8471-129-6


Taman nasional, dipandang sebagai puncak keberhasilan dalam melakukan konservasi. Biasanya, keberhasilan perlindungan alam asli ini, juga diperjuangkan oleh para konservasionis dengan susah payah, dengan melihat criteria yang tidak bisa dibilang gampang dan memerlukan biaya serta investasi financial yang cukup besar.

Menjadikan sebuah kawasan untuk ditabalkan menjadi sebuah taman nasional, tidak semudah membalik telapak tangan. Persiapan panjang pun kerap dilakukan, misalnya dari mulai kelayakan survey ilmiah jenis flora dan fauna didalamnya, keunikan budaya masyarakat, kekayaan keanekaragaman hayati, tipe bentang laut dan darat (landscape) yang memenuhi syarat, sebagai keunikan kawasan, serta kekuatan lain yang dapat membela kawasan tersebut untuk dapat dijadikan taman nasional.



Taman Narional Ujung Kulon, misalnya, merupakan habitat terakhir badak Jawa di Pulau Jawa. Kelangkaan spesies tersebut menjadikan TNUK sebagai tempat yang menarik untuk dilindungi. Sebab tanpa adanya kawasan ini, maka spesies unik di dunia itu, dapat dipastikan akan punah atau tidak mampu untuk menghadapi desakan manusia yang dahsyat.

Oleh karena itu, taman nasional kerap dijadikan sebagai tempat yang menarik untuk dikunjungi, menjadi ikon sebuah daerah administrative bahkan dipelihara secara ketat karena warisan alam yang ada didalamnya dianggap sebagai khasanah yang tidak tergantikan.

Buku ini menceritakan tentang keberadaan istilah ‘taman nasional’ yang muncul—dalam catatan sejarahnya pada pertengah abad 19. dan cerita tentang berdirinya taman nasional yang pertama di berbagai Negara terutama di daratan Amerika Kanada dan benua Eropa. Penulisan buku ini membagi pembahasannya dalam 13 bagian, yang menceritakan secara runtut tentang penemuan Amerika dengan berdirinya Taman Nasional Pertama di dunia Lembah Yosemite dan Yellow Stone. Kata national park sendiri dipandang sebagai suatu kata yang baru muncul pada akhir abad 19 tersebut.

Buku ini merupakan upaya merekontruksi sejarah berdirinya taman nasional yang sekarang dimanfaatkan sebagai warisan publik guna melihat keidahan alam yaitu berupa habita asli yang pantas disaksikan ditengah keriuhan teknologi baru dan pembangunan artificial yang diciptakan manusia. Selain itu, sebuah taman nasional, seperti dialami oleh berbagai Negara. adalah merupakan pemersatu bangsa, karena kawasan ini menjadi tempat bermain mereka yang datang dari berbagai pelosok negeri untuk menyaksikan keindahan alam.

Buku ini penting dibacar, karena memberikan wawasan sejarah, bahw mendirikan sebuah taman nasional, terkadang memerlukan pengorbanan yang pahit, dimana ada konflik, terutama pada masyarakat local yang tadinya sangat tergantung dengan sumber daya alam dan satwa buruan di kawasan tersebut. Kini, taman nasional bukan saja menjadi asset nasional, tetapi karana fungsinya sebagai kawasan wisata alam dan pelestarian lingkungan.

Sebuah Taman Nasional dapat menjadi asset dunia, dimana manusia antar bangsa dapat menikmati keindahan dan warisan alam yang mereka seharusnya syukuri. Sayangnya, terkadang sebuah taman nasional –seperti halnya di Indonesia--tidak mendapatkan keperdulian dan anggaran yang cukup setelah kawasan itu dinyatakan didirikan. Padahal, di taman nasional sewajarnya sebagai taman bangsa, dapat menjadi kawasan yang menarik dan penting, bukan saja fungsinya sebagai kawasan konservasi. tetapi juga sebagai perekat kesatuan dan persatuan. Disana terekam filosofi kehidupan dan ciptaan Tuhan dengan keanekaragaman alamiah yang indah –jika direnungkan—merupakan kawasan yang penuh anugerah. ***